Saturday, March 14, 2009

Bandung 7 Feb 2009

Untuk menjadi seorang manusia yang baik, dan memiliki konsep diri yang teguh bukanlah sesuatu yang gampang. Dengan begitu banyak kejadian yang aku alami dalam hidupku, belakangan aku makin menyadari, untuk menjadi seseorang, kita hanya butuh ‘percaya akan kedaulatan Tuhan’ dan ‘be honest to ourself’. Selama ini, aku hanyalah manusia pengecut, yang ga punya keberanian untuk menghadapi kenyataan. Betapa munafiknya seorang MIDA.
Bulan January adalah bulan yang sangat berat buat aku, ya itu karena aku mengatakan begitu. Memang berat, tapi aku bisa melewati. Betapa banyak yang aku peroleh, banyak pelajaran berharga yang aku rasakan, suka dan duka, aku dapat dari setiap masalahku. Aku belajar juga mencintai dan mengasihi orang lain.
1. Bulan January, selalu jadi bulan yang berat. Katanya time to make a resolution, tapi sampai di umurku yang segini, aku ga sanggup melakukannya. Karena aku udah hopeless, karena aku ga percaya diri lagi. Tapi kemudian aku sadar. Disaat aku pengen sendirian untuk menginstropeksi diri, ttg apa yang salah dari aku, kenapa aku selalu kena masalah. Tuhan punya rencana lain buat aku, Dia tidak membiarkan aku sendirian, justru ditengah masalah itu, aku diberkati oleh kehadiran temanku di kosan, kehadiranya bukan hanya menambah pengalaman, pelajaran ttg skripsi, kuliah. Tapi pelajarannya, bahwa ternyata aku bukan orang yang hidup dengan sia2, bahkan ditengah masalah yang aku hadapi, aku bisa memberikan kasih terhadap temen aku. Bagaimana kami sama2 berjuang buat nyelesaiin skripsinya dia. Yah itu suatu berkat yang sangat besar bagi aku. Aku jadi merasa aku berharga, tuhan selalu punya cara untuk membuat umatnya berharga.

2. Pada saat aku menyadari bahwa hidup memang susah, tapi gampang jika kita menjadi orang yang tulus dan jujur pada diri sendiri. Aku belajar, dari kegagalanku memperoleh nilai yang bagus, yup nilai bukanlah sebuah kiamat. Dulu aku menganggap nilai adalah akhir dari segalannya. Tanpa sadar, ternyata selama ini aku mengandalkan pikiranku sendiri, yah aku bener2 nyadar itu. Tapi sekarang aku belajar, bagaimana bersyukur, biarlah aku melakukan apapun dalam hidupku untuk KEMULIAANYA saja. Aku ga butuh untuk diri aku, atau ttg tanggungjawab kepada orangtua, dan keluarga, tapi biarlah semuanya untuk Tuhan, karena aku adalah anakNya, aku hanya harus percaya sama Dia, maka Dia akan selalu bukakan jalan itu. Itulah yang aku alami saat ini, belajar berserah dan meyakini sesuatu. Dan ternyata pada saat aku melakukan itu, semuanya terasa gampang, bahkan hatiku diliputi sukacita.

3. Saat aku ga punya uang sama sekali, bagaimana rasanya ga makan atau makan Cuma sekali sehari. Itu juga bukan dengan Nasi, tapi mungkin roti atau cemilan, ga bisa beli ini, itu, hanya ngiler liat orang. Tapi ternyata Tuhan beri aku kekuatan, pelajaran baru, bahwa hidup itu ga hanya untuk makan. Ga hanya untuk uang. Pada saat aku sadar, ditengah aku ga punya apa2, bagaimana aku mempertaruhkan hidup, dan menyerahkan semua uang yang aku punya untuk persembahan. Aku hanya berpikir tuhan pasti akan beri jalan, duit yang aku pegang sekarang ga seberapa, dan ga akan sanggup menghidupi aku untuk sehari, tapi ditengah ketidakpunyaan itu, aku belajar ‘berserah dan percaya’. Yah kembali Tuhan kasih aku jalan. Ada aja orang2 disekeliling aku yang baik hati, kasih makanan, sekalipun aku ga pernah cerita sama orang ttg masalahku, karena aku emang ga mau dikasihani, sekalipun aku malu, tapi mungkin ini adalah jalan Tuhan, dan yah buktinya aku masih hidup sampai sekarang, aku ga sekarat, dan aku sehat. Bukan hal yang gampang mungkin bagi orang lain untuk menjalani hidup yang kuhidupi, karena bagiku semua itu ga gampang. Tapi aku sadar inilah cara tuhan mengajar aku, mungkin ini adalah awal dari kesuksesanku. Untuk jadi seorang yang sukses, ga gampang, butuh perjuangan dari titik 0, dengan begitu kita akan jadi menusia yang real.

Pelajaran2 ini menjadikan aku menjadi manusia yang sadar dan semakin dewasa dan merasa berharga. Mungkin inilah yang Tuhan bilang ‘engkau berharga dimataku, engkau adalah biji mataku’. Aku bukan anak kecil lagi yang kerjaannya mengeluh dan mengeluh, bersungut2. Tapi aku harus menciptakan karakter dan watak sbg anak tuhan yang bener dalam diri aku, dengan begitu aku akan menjadi anak Kesayangan Tuhan. Aku sungguh bersyukur buat semua pelajaran hidup yang tuhan berikan. Ga seorangpun bisa mengambil sukacitaku. Dan pasti kebahagiaan selalu menyertaiku juga keluargaku.
Note: thx buat temen2 yang menjadikan aku semakin merasa berguna, memberikan kasih sayang untuk aku. Yang terbesar buat Tuhan.
Special thanks to:
- My lovely brother, B’moan(buat doa dan udah pinjamin buku negeri bahagianya sekalipun belum baca), Ori(buat selalu jadi penyemangatku untuk melayani), Wulan(yang selalu doain aku dan jadi temen yang baik buat aku, luv u gal), Lona(buat pinjaman duitnya),Esro(buat ngingatin aku, bahwa semua hal pasti ada sisi bahagianya), B’janner(buat sharing pengalamnnya yang membuat aku ga merasa org paling malang), B’Benny(buat sharingnya juga di PD), B’Dedy,K’tina, K’joy(buat ‘air mata’ penting). M’Victor, M’Putu. dll

No comments: