Tuesday, April 10, 2012

Penyair cinta yang baru, pantas untuk dikagumi, she called it "the beauty of loving someone"

From someone " no mentioned"  --hmmm, sangat indah kata-katanya 
Penyair cinta yang baru, pantas untuk dikagumi, she called it "the beauty of loving someone"
 
Mendapati bahwa aku mulai tertarik padamu dan mulai mendoakanmu adalah suatu anugrah buatku. Ntah kenapa rasa ini datang ke aku, apakah ini karena keinginan Tuhan atau kah aku terpukau dengan kebaikan dan perhatianmu. Bagiku kamu begitu sempurna, dan bagiku kamu adalah anugrah. Aku sadar mencintai akan sangat berat terlebih bila mengetahui kalau akhirnya cintaku hanya akan bertepuk sebelah tangan. Namun bagiku saat ini, bertepuk sebelah tangan atau tidak, bukanlah suatu masalah. Karena aku begitu mencintai kamu, aku bahkan rela menghabiskan waktuku untuk merenungkan saat – saat yang akan kita lewati apabila kelak kita bersama. Bagiku mencintaimu sangat indah, penuh dengan refleksi diri, benar kamu mungkin tidak tau perasaanku dan begitu pula dengan aku, namun cintaku padamu telah mengajarkanku banyak hal, cintaku padamu telah mengajarkanku tentang bagaimana menjadi seorang perempuan yang sangat disayangi  pasangan, bagaimana menghargai pasangan, dan bagaimana membuat mereka bangga memiliki wanita.

Bagiku bukanlah suatu kerugian ketika aku harus mencintai kamu yang bagiku sendiri belum jelas. Kamu pernah bertanya padaku, “apakah saat ini aku sedang mendoakan seseorang” dan saat itu aku menjawab iya dengan lantangnya. Sampai akhirnya kusadari kalau jawabanku itu telah menjebak diriku sendiri, dan itu kujadikan sebagai pembenaran bahwa kamu dulu sempet punya niat untuk mendekati aku. Kamu pernah bertanya tentang seberapa sempurnanya laki-laki itu buatku, dan aku menjawab “dia sangat sempurna dan aku tidak harus mencari yang lain lagi, karena semua criteria yang aku inginkan ada pada dia”. Well, aku anggap saat itu adalah sebuah proses buat aku, yang berarti saat itu Tuhan belum mengijinkan kita menjalin hubungan. Kenapa dengan aku? Aku sedang tidak berusaha menghibur, menyalahkan, ataupun mencari pembenaran, namun terlebih karena bagiku itu semua adalah proses pembelajaran, bila ternyata aku menyesal, biarlah itu kudajadikan pelajaran.

Indah rasanya saat mendoakanmu, berusaha mengenal pribadimu, memberi perhatian padamu, mencintaimu dengan tulus, menerima semua kelebihan dan kekuranganmu, dan mengagumi kepribadianmu yang bagiku sangat dasyhat. Tuhan sungguh luar biasa memperkenalkan kamu untuk aku, bagiku kau begitu sempurna.

Jika kelak bukan kamu yang Tuhan tunjuk buat aku, aku akan sangat bersyukur, karena bahkan sebelum mengetahui jawaban itu, mencintai kamu telah mengajarkan ku banyak hal, dan pelajaran itu sangat baik. Belajar membuatku akan bisa menerima kenyataan, atau jawaban apa kelak. Jika mereka bilang aku harus siap-siap untuk kenyataan buruk, iya aku akan siap, dan jika kelak kamu adalah jawabannya maka itu adalah “bonus”. Takkan ada yang sia-sia dari mendoakan, selama aku mendoakanmu, selama itu hari-hariku dipenuhi dengan perasaan  yang sangat tulus, setiap saat selalu kusempatkan mendoakanmu, ditengah-tengah pekerjaanku, didoa-doaku, semua aktifitas dan harapanku. Aku bahkan sedang banyak membaca tentang hubungan, baik itu suami istri, sedang dalam pendekatan, hubungan laki-laki dan wanita, dan problema-problema yang mungkin ada didalamnya. Dengarlah hai kamu, aku sedang mempersiapkan diriku untuk memiliki cintamu. Aku sering berkata pada Tuhan, “Tuhan, jika bukan dia yang aku dapatkan kelak, aku nggak tau Tuhan apakah aku bisa mencintai orang lain itu setulus aku mencintai dia? Tuhan aku begitu tulus mencintai dia, dan aku ingin mencintai dia, seperti Tuhan mencintaiku, akan kah kutemukan cinta yang lain ada diri orang lain? Tuhan mungkin aku tidak sanggup”

This will meant so much for you dear, the beauty of love, hope you enjoy to read---enjoy life
with love and care---
"someone in your life"