Coretan ini akan menjadi coretan
perdanaku di tahun 2012. Last year was so blessing, God showed me so much way
to be better me. Meet with lot of people from diversity character and life, and
I was so blessed. At the end of 2011, gue mutusin untuk menjadi diri gue saat
dulu yang selalu rajin mengupdate pengetahuan. Well , now I have motto that I
have to love education, education doesn’t depends on age, but it’s a lifetime.
Berawal dari pembicaraan dengan
seorang rekan kerja tentang membaca buku, dan buku-buku yang bagus untuk
dijadikan pegangan dalam mendukung pencapain dalam hidup, dan berawal juga dari
keinginanku untuk belajar lebih banyak lagi tentang leadership, I decided to
borrow some book, and they were welcome. Buku “3 Mind Revolution” yang sudah
gue tulis di blog sebelumnya adalah buku yang cukup sederhana namun sangat
bermakna, disambung dengan buku “ Si
Blacberry Ajaib” yang belum gue rangkum. Buku ini mempunyai power yang berbeda
dari buku 3 mind revolution, kedua-duanya tidak bisa disamakan. Jika buku 3
mind revolution mengajarkan tentang konsep berfikir yang bagus, si blackberry
ajaib mengajarkan tentang “how to manage your mindset about something”. Sesuatu
yang tadinya bagimu sangat menyebalkan dan sangat mengganggu, si blackberry men
gajarkan untuk kita bijak dalam mengambil keputusan dan dalam respon kita akan
suatu hal. Segala sesuatu yang kita anggap sebagai ancaman bagi karir kita
dapat berbalik menjadi sesuatu yang akan membuat kita semakin handal dalam
karir kita. Someone said to me “ I hope you will find the ‘blacberry’ for your
life”. Si blacberry digambarkan sebagai sebuah gadget yang bisa bicara dan bisa
memberi advice, terlebih lagi si blackberry ini akan menjadi sesuatu yang ada
dalam pikiran kita, saya menyebutkan ini sebagai “hati nurani”. Seperti kita percaya bahwa
semua manusia punya kebaikan jauh dilubuk hatinya walaupun dia orang jahat
sekalipun. Begitulah si blackberry muncul, dia adalah sisi baik dari diri kita.
Well seperti yang selalu saya tekankan dalam tulisan saya, bahwa ini hanyalah
pendapat saya, everybody has their opinion.
Selanjutnya gue mendapat
kesempatan yang luar biasa ketika membaca buku “ MIMPI SEJUTA DOLLAR”.
Bagaimana mungkin gue bisa melewatkan buku sebagus ini. Buku ini telah berhasil
membuat keajaiban dalam diri saya. Saya aja sampai bingung memulai dari mana,
semua kata-kata dalam buku ini sangat membangun. Gaya penulisan, gaya penyampaian,
dan semuanya seolah-olah berhasil menghipnotis pembacanya. Saya adalah salah
satu orang yang sangat terberkati dengan tulisan Merry Riana ini. Ada baiknya
saya menceritakan sedikit yang saya petik dari buku ini. Anyway perlu saya
tekankan bahwa buku ini adalah buku kisah nyata tentang perjuangan Merry Riana
bersama dengan pacarnya yang menjadi suaminya
Merry Riana, awalnya adalah
seorang anak yang bebas, mempunyai segala sesuatu yang diinginkan untuk membuat
dirinya bahagia, mempunyai keluarga yang sangat menyayanginya, bahkan bisa
melihat bahwa masa depan telah jelas dan tak perlu ada yang harus diragukan
lagi. Namun kerusuhan MEI 1998 telah mengubah hidup keluarganya terlebih
kehidupan Merry Riana. Kerusuhan tahun 1998 telah membuatnya harus memutar arah
hidupnya, yang sebelumnya dia akan kuliah ke Trisakti (salah satu universitas
swasta di Jakarta) dimana Universitas ini adalah universitas favorit pada saat
itu, namun apa daya, berhubung keturunan Tionghoa seolah-olah di halau dari
Negara ini, dan ayahnya Merry Riana di PHK dari pekerjaanya, sedangkan
toko-toko, tempat dagang, maupun rumah-rumah para keturunan Tionghoa diserang
oleh oknum-oknum pembuat kerusuhan saat itu. Singkat cerita Merry Riana harus
kuliah di Singapore dengan bermodalkan beasiswa, yang saat itu dari bank DBS
pemerintahan Singapore, nilainya 300juta rupiah yang akan dibayarkan setelah
orang tersebut lulus.
Merry Riana datang dari Jakarta dengan membawa
banyak Indomie, teh, kopi, dan makanan laiinya. Karena mamanya tau hidup di Singapura
bukanlah hidup yang murah, indomie akan menjadi penyambung hidup Merry Riana
disana. Hidup dengan 10 dolar dalam seminggu sangat-sangat menyiksa buat Merry
Riana, dia harus bisa bertahan dengan uang tersebut dan menetapkan dalam
hatinya bahwa dia tidak boleh meminta uang dari orangtuanya karena dia tau
orangtuanya tidak akan sanggup untuk mengirimkan uang buatnya. Merry Riana
jarang sekali makan nasi, kalaupun dia makan nasi, hanya nasi + kuah kari, itu
adalah makanan terlezat yang dia makan selama 2tahun pertama kuliahnya. Kadang
kalau dia malu makan indomie atau roti yang dia stok dan jadi bekalnya
dikampus, dia akan makan dikamar mandi.
Saya berpikir bagaimana dia
bertahan dari cemooh temen-temennya. Tapi itulah Merry Riana, yang tangguh dan
tidak kenal lelah.Cerita suksesnya dimulai ketika Libur semester dia manfaatkan
untuk bekerja jadi pembagi brosur di jalanan MRT di singapura dengan gaji saat
itu 15 dolar seminggu. Ini dia dapatkan di tahun kedua kuliah, dan dikarenakan
tidak terlalu sibuk dikampus (tidak sepadat semester sebelumnya), Merry Riana
mencari pekerjaan lain, alhasil dia mendapatkan untuk menjadi pembagi brosur
laundry dengan gaji 50 dolar seminggu, selanjutnya menjadi penjual bunga
(bekerja ditoko bunga. Dia bisa mendapatkan pekerjaan ini karena pada saat dia
bekerja jadi pembagi brosur, sangking kelelahan dia tertidur, dan kebetulan
sang pemilik laundry mendapatinya. Namun bukan dipecat sebagai hukumannya. Pemilik
laundry justru mengajaknya berbicara dan mereka akhirnya berbagi cerita, yang
ternyata arah hidup mereka tidak jauh berbeda. Akhirnya sang pemilik laundry
mempercayakan Merry Riana bekerja di toko bungannya. Bukan suatu kebetulan
apabila kita bertemu dengan orang, bisa saja orang itu yang Tuhan pakai
untuk menjadi saluran berkatNya. Kemudian dia juga mendapat kepercayaan untuk
menjadi pelayan direstoran, senmuanya itu dia jalanin dengan tekad bahwa dia harus
bisa menabung.
Dia bertemu dengan pacarnya
digereja, dia orang yang sangat rajin baca alkitab dan belajar firman Tuhan,
dia selalu bilang “Tuhan pasti akan menolong aku”. Berbagai hal telah dia coba
untuk mendapatkan kehidupan yang baik, skrg dia sudah bisa makan nasi +
tahu+kari . Ini sangat indah, pernah dia ikutan di Tianshi, sudah meniti
sukses, namun gagal terbit di singapura, bermain saham pun dilakukan, namun
kerugian yang dia dapatkan. Bukannya dia tidak mengalami jatuh bangun dalam
hidupnya, dalam pekerjaanya, namun ada ALVA, sang pacar yang sekarang menjadi
suaminya, orang Indo juga dan kuliah ditempat yang sama yaitu Nanyang
technology University. 4tahun kuliah akhirnya Merry Riana lulus dengan
peringkat yang bergengsi dan dia bisa membiayai orangtua dan adeknya untuk
datang ke singapura, ini adalah pertemuan yang sangat mengharukan, tetesan
airmata sang ibu dan ayah tidak pernah berhenti, WELL DONE. Oh iya, Merry Riana
mendapatkan pekerjaan magang di perusahaan yang cukup besar di Singapura, duit
inilah yang dia tabung dan berhasil membawa orangtuanya ke singapura.
Saat wisuda adalah masa yang
indah dalam hidupnya, karena disaat itu juga Merry Riana dan Alva bertunangan.
Sang mama berpesan “kamu akan bekerja dikantoran, diperusahaan besar disini,
hidupmu akan sangat menyenangkan nak”. Namun bagi Merry Riana, bukan hidup
seperti ini yang dia inginkan, dia membuat perhitungan, karena dia masih
memiliki utang pendidikan 300jt, ga mungkin dia bisa melunasinya sebelum usia
30 tahun dan cita-citanya untuk bebas financial sebelum usia 30 tahun ga akan
tercapai. Akhirnya dia bilang “ma, aku akan berjuang 3bulan untuk tidak bekerja
dikantoran tapi jadi sales, kalo dalam 3bulan aku tidak berhasil, maka aku akan
kerja dikantoran”. Dan mamanya setuju dengan itu. 3bulan bukanlah waktu yang
lama, memutar otak tentang apa yang harus dilakukannya. Merry Riana adalah
orang yang pintar, lulus dengan nilai memuaskan, namun dia memilih untuk
menjadi sales, dimana saat itu pilihannya jatuh pada sales/agent asuransi.
Bukan hal yang mudah menjalani ini di singapura, dia melakukan presentasi di
jalanan, terminal, stasiun, dimana akhirnya sang pacar Alva menemukan formula,
bahwa Merry Riana harus melakukan presentasi minimal 20kali sehari, dengan asumsi
dia akan mendapatkan 1 orang klien yang akan setuju. Bravo, cara ini efektif,
dan penghasilannya semakin meningkat, kini dia sudah tidak takut lagi bilang ke
mamanya, kalo dia berhasil. Diusia ke 26 dia telah berpenghasilan 1juta dollar.
Pelajaran dari buku ini sangat
banyak, antara lain:
- Bukan suatu kebetulan apabila kita ketemu dengan sesorang, semuanya telah dalam RancanganNya
- Untuk menjadi sukses butuh kerja keras dan Doa
- Tidak ada yang gampang untuk mencapai sukses, tapi tekad yang kita bangun setiap hari akan menciptakan kita menjadi manusia pemenang
- Tanamkan kata-kata positif setiap hari dalam hidupmu, niscaya hari-harimu akan berakhir dengan positif
- CINTA bisa memberi kekuatan dan menjadikan kita menjadi manusia utuh. Merry Riana dan Alva adalah contoh Cinta yang sangat kuat
- Hidup adalah perjuangan
Semoga tulisan ini bisa
menginspirasi banyak orang, karena buku ini dan kehidupan Merry Riana telah
membuat saya semakin giat melakukan banyak hal dalam hidupku. Aku menjadi orang
yang optimis dan selalu berkata “jika aku tidak berhasil dengan cara ini, aku
percaya Tuhan akan menunjukkan pertolongannya dengan cara lain” Tuhan punya
banyak cara untuk membantu umatnya, asalkan kita dengan sungguh-sungguh
melakukannya. Thanks God for everything You have store in me. Love you God