UTS udah selesai, now i wish i got good mark, like the others.
hanya saja aku sangat benci dengan ujian kalkulus, aku bener2 ga nyangka bakal dapat ujian sesusah itu, sama sekali jauh dari perkiraanku, aku kenal sama tuh dosen n biasanya dia bikin soal nggak pernah sesulit itu., namun kali ini aku ngggak tau setan apa yang membuat dia bikin soal sesusah itu. kali itu aku pikir aku bakal sekses disaat ujian, soalnya persiapan aku buat ngadapin ujian bener2 udah matang (menurut aku), even aku ampe bener2 ga tidur malam itu, dan bukan hanya malam itu, sebelum itupun aku paling rajin ngerjain kalkulus, dan karena dua hari sebelum ujian kalkulus, aku ada ujian yang nggak kalah susahnya pula, so aku juga berusaha sangat besar buat itu. dan yang paling bikin aku harus berusaha adalah, hari itu tepat hari selasa, aku dapat dua mata kuliah n kebetulan mata kuliahnya itu susah, dengan dosen yang sama, terus dengan jumlah sks yang sama yaitu 4 sks, mau nggak mau gue juga harus berusaha lebih keras lagi, untung ada libur sehari, tapi itu juga nggak bikin aku merasa cukup untuk mempelajari modul ato bahan sebanyak itu, akhirnya aku ngatur waktu, sebisa mungkin, at last aku menemukann waktu yang benar2 mentok. aku targetkan dari jam 6 pagi sampai jama 3 sore aku harus belajar ALE dan selanjutnya belajar kalkulus, aku pikir aku bisa menyelsaikan belajar sampai jam 11 malam, tapi aku masih belum mengantuk dan yang herannya aku makin semangat untuk belajar n belajar lagi sampai jam 2 pagi, akhirnya aku bikin kopi lagi, toh udah nanggung buat tidur, udahlah nggak usah tidur, n aku belajar lagi dan terus belajar sambil berdoa dalam hati mudah2 Tuhan beri n melihat betapa aku sangat berusaha untuk memberi yang terbaik buat ujian besok.
akhirnya jam 06.30 aku pun SATE saat di SATE ku aku bilang pada TUhan kalau aku pasti bisa hari ini "aku pasti akan keluar sebagai pemenang ", (sesuai dengan aat bacaanku)dengan persiapan yang sematang ini, aku pergi ke kampus dengan perasaan was2 n keep for prayer.
jam 8 pagi mulai masuk periksa KTM, KRS, setelah itu aku menuju kursi ku, aku berdoa lagi, n kemudian aku buka soal, aku baca n !!!"Ya tuhan apa2 ini??????""kod!!!????" aku benar2 ga tau lagi gimana dengan ini ntar, susah2 banget, aku nggak tau, aku panik, aku sebel tapi mo gimana udah nggak guna . Ya udahlah apapun yang terjadi terjadilah, Tuhan pasti punya rencana, mudah2 Tuhan masih berkenan menolong aku. hanya itu yang terucap dari pikiranku dan hatiku, mo menjerit, tetep ga guna, pada siap aku mo menjerit,ato aku marahin dosennya, ga mungkin.
dengan berharap n berharap terus aku kerjain soal, dan ntahlah aku mengerjakan seadanya, mudah-2 bener. jam menujukkan pukul 12.30 dan belum ada satupun yang kelur "kod tumben, biasanya klo ujian kalkulus ini orang2 pasti udah pada keluar jam segini" tapi udahlah, sebenranya aku juga dah selesai meskipun aku nggak tau itu bener ato nggak. akhirnya jam pun menunjukkan pukul 13.05 mau nggak mau kami pun harus mengumpulkan lembar jawaban.
apa yang terjadi, "mati soalnya susah banget" , itulah kata2 yang keluar dari mulut teman2 aku "ibu itu udah gile kali yah", makian dan cacian keluar dari mulut temen2 ku, aku hanya tertawa karena aku pun sedemikian sterssssnya dengan ujian itu.
biasanya kami selalu membahas soal2 sehabis ujian tapi kali ini temen2 bilang "udah nggak usah dibahas, bikin sakit hati"termasuk aku sendiri juga bilang begitu.
yang bikin gue masih takut lagi , aku masih harus ujian dan dosen yang sama, membayangkan ujian ntar aku jadi ngeri, apa yang akan terjadi . dipikaranku, aku hanya bilang "apapun itu nanti adanya tuhan, aku hanya tau Tuhan pasti tolong aku, tuhan nggak akan membiarkan aku bekerja sendirian."
jam 11 aku masuk lagi unutk ujian, dan aku sedikit lega karena ujiannya mudah, meskipun itungannya bakal lier, sekarang aku harus teliti,hanya itu kuncinya. yah aku melaksanakan ujiannya dengan sukses dan aku rasa itu udah berhasil, aku keluar dengan lega, namun ternyata ada kekeliruan disaat aku ngisis jawaban, "agh mulai lagi, selalu ajah keliru yang terjadi padaku, oh my GOD what will happen tapi sekali lagi.."udahlah done is done..." regreting doesn't means
jam 2 siang aku nggak merasakan lapar lagi padahal aku nggak makan dari pagi, aku hanya sterss memikirkan yang barusan terjadi , ntahlah hari ini ada apa.
dengan harapan aku menemukan penghiburan, karena di angkot aku bener2 sterss dan pengen rasanya nangis, aku pergi rencanyanya mo nyusul KK PA di warnet tempat dia kerja ,dia yang biasanya bisa ngasih aku kelegaan, tapi sial seertinya hari ini ga berpihak padaku, yang ada disana hanya b'sabar dan yang lain ntah siapa. dia gi sibuk ngelayani user, n aku pun dukuk dikursi depan, n tak terasa aku menitikkan air mata. dengan tak sadar juga b'sabar keluar n aku ga bisa lagi menyembunyikan air mataku, tadinya aku pikir aku nggak akan ngasih tau b'sabar, soalnya dia pasti akan kecewa dengan aku klo dia tau, tapi mau nggak mau akhirnya aku cerita, sambil menangis.
b' sabar hanya bilang "ya udahlah nggak usah dipikirin, toh udah berusaha, masih ada UAS, pulang aja sekarang, tidur n tenangin diri", yah aku sedikit lega, bener masih ada UAS, akhirnya dengan ajakan b'sabar aku pulang kekosan, tapi dikosan aku pun nggak bisa tidur, 3 jam aku dikamar mencoba menutup mata, tapi bener2 ga bisa,setiap aku mo nutup mata, terbanyang kembali kengerian yang baru aku hadapi, aku takut buat tidur terlebih menutup mata.
tapi life must goon, k'devi pulang dari kerja langsung menuju kamarku, n nyapa "gimana ujiannya?"lalu aku ceritakan semuanya ttg hari ini dan k'devi bilang "udahlah yang penting lo udah berusaha,dan udah memberi yang terbaik, sekarang biarkan Tuhan yang bekerja, lo udah melakukan tugas lo, serahin semuanya pada TUhan, tuhan itu selalu punya rencana", "lagian kamu kan bekerja sambil berdoa, so nggak akan ada yang mustahil bagi Tuhan, believed it". aku memang bersyukur karena ada k'devi yang selalu bisa tolong n ngasih aku nasehat. sedikit demi sedikit akupun bisa normal kembali n just thing done is done, trust that u always get the best, pasti ada manfaat dari setiap pengelaman, harapan ga akan pernah sia2 so jangan pernah berhenti berharap.
hanya saja aku sangat benci dengan ujian kalkulus, aku bener2 ga nyangka bakal dapat ujian sesusah itu, sama sekali jauh dari perkiraanku, aku kenal sama tuh dosen n biasanya dia bikin soal nggak pernah sesulit itu., namun kali ini aku ngggak tau setan apa yang membuat dia bikin soal sesusah itu. kali itu aku pikir aku bakal sekses disaat ujian, soalnya persiapan aku buat ngadapin ujian bener2 udah matang (menurut aku), even aku ampe bener2 ga tidur malam itu, dan bukan hanya malam itu, sebelum itupun aku paling rajin ngerjain kalkulus, dan karena dua hari sebelum ujian kalkulus, aku ada ujian yang nggak kalah susahnya pula, so aku juga berusaha sangat besar buat itu. dan yang paling bikin aku harus berusaha adalah, hari itu tepat hari selasa, aku dapat dua mata kuliah n kebetulan mata kuliahnya itu susah, dengan dosen yang sama, terus dengan jumlah sks yang sama yaitu 4 sks, mau nggak mau gue juga harus berusaha lebih keras lagi, untung ada libur sehari, tapi itu juga nggak bikin aku merasa cukup untuk mempelajari modul ato bahan sebanyak itu, akhirnya aku ngatur waktu, sebisa mungkin, at last aku menemukann waktu yang benar2 mentok. aku targetkan dari jam 6 pagi sampai jama 3 sore aku harus belajar ALE dan selanjutnya belajar kalkulus, aku pikir aku bisa menyelsaikan belajar sampai jam 11 malam, tapi aku masih belum mengantuk dan yang herannya aku makin semangat untuk belajar n belajar lagi sampai jam 2 pagi, akhirnya aku bikin kopi lagi, toh udah nanggung buat tidur, udahlah nggak usah tidur, n aku belajar lagi dan terus belajar sambil berdoa dalam hati mudah2 Tuhan beri n melihat betapa aku sangat berusaha untuk memberi yang terbaik buat ujian besok.
akhirnya jam 06.30 aku pun SATE saat di SATE ku aku bilang pada TUhan kalau aku pasti bisa hari ini "aku pasti akan keluar sebagai pemenang ", (sesuai dengan aat bacaanku)dengan persiapan yang sematang ini, aku pergi ke kampus dengan perasaan was2 n keep for prayer.
jam 8 pagi mulai masuk periksa KTM, KRS, setelah itu aku menuju kursi ku, aku berdoa lagi, n kemudian aku buka soal, aku baca n !!!"Ya tuhan apa2 ini??????""kod!!!????" aku benar2 ga tau lagi gimana dengan ini ntar, susah2 banget, aku nggak tau, aku panik, aku sebel tapi mo gimana udah nggak guna . Ya udahlah apapun yang terjadi terjadilah, Tuhan pasti punya rencana, mudah2 Tuhan masih berkenan menolong aku. hanya itu yang terucap dari pikiranku dan hatiku, mo menjerit, tetep ga guna, pada siap aku mo menjerit,ato aku marahin dosennya, ga mungkin.
dengan berharap n berharap terus aku kerjain soal, dan ntahlah aku mengerjakan seadanya, mudah-2 bener. jam menujukkan pukul 12.30 dan belum ada satupun yang kelur "kod tumben, biasanya klo ujian kalkulus ini orang2 pasti udah pada keluar jam segini" tapi udahlah, sebenranya aku juga dah selesai meskipun aku nggak tau itu bener ato nggak. akhirnya jam pun menunjukkan pukul 13.05 mau nggak mau kami pun harus mengumpulkan lembar jawaban.
apa yang terjadi, "mati soalnya susah banget" , itulah kata2 yang keluar dari mulut teman2 aku "ibu itu udah gile kali yah", makian dan cacian keluar dari mulut temen2 ku, aku hanya tertawa karena aku pun sedemikian sterssssnya dengan ujian itu.
biasanya kami selalu membahas soal2 sehabis ujian tapi kali ini temen2 bilang "udah nggak usah dibahas, bikin sakit hati"termasuk aku sendiri juga bilang begitu.
yang bikin gue masih takut lagi , aku masih harus ujian dan dosen yang sama, membayangkan ujian ntar aku jadi ngeri, apa yang akan terjadi . dipikaranku, aku hanya bilang "apapun itu nanti adanya tuhan, aku hanya tau Tuhan pasti tolong aku, tuhan nggak akan membiarkan aku bekerja sendirian."
jam 11 aku masuk lagi unutk ujian, dan aku sedikit lega karena ujiannya mudah, meskipun itungannya bakal lier, sekarang aku harus teliti,hanya itu kuncinya. yah aku melaksanakan ujiannya dengan sukses dan aku rasa itu udah berhasil, aku keluar dengan lega, namun ternyata ada kekeliruan disaat aku ngisis jawaban, "agh mulai lagi, selalu ajah keliru yang terjadi padaku, oh my GOD what will happen tapi sekali lagi.."udahlah done is done..." regreting doesn't means
jam 2 siang aku nggak merasakan lapar lagi padahal aku nggak makan dari pagi, aku hanya sterss memikirkan yang barusan terjadi , ntahlah hari ini ada apa.
dengan harapan aku menemukan penghiburan, karena di angkot aku bener2 sterss dan pengen rasanya nangis, aku pergi rencanyanya mo nyusul KK PA di warnet tempat dia kerja ,dia yang biasanya bisa ngasih aku kelegaan, tapi sial seertinya hari ini ga berpihak padaku, yang ada disana hanya b'sabar dan yang lain ntah siapa. dia gi sibuk ngelayani user, n aku pun dukuk dikursi depan, n tak terasa aku menitikkan air mata. dengan tak sadar juga b'sabar keluar n aku ga bisa lagi menyembunyikan air mataku, tadinya aku pikir aku nggak akan ngasih tau b'sabar, soalnya dia pasti akan kecewa dengan aku klo dia tau, tapi mau nggak mau akhirnya aku cerita, sambil menangis.
b' sabar hanya bilang "ya udahlah nggak usah dipikirin, toh udah berusaha, masih ada UAS, pulang aja sekarang, tidur n tenangin diri", yah aku sedikit lega, bener masih ada UAS, akhirnya dengan ajakan b'sabar aku pulang kekosan, tapi dikosan aku pun nggak bisa tidur, 3 jam aku dikamar mencoba menutup mata, tapi bener2 ga bisa,setiap aku mo nutup mata, terbanyang kembali kengerian yang baru aku hadapi, aku takut buat tidur terlebih menutup mata.
tapi life must goon, k'devi pulang dari kerja langsung menuju kamarku, n nyapa "gimana ujiannya?"lalu aku ceritakan semuanya ttg hari ini dan k'devi bilang "udahlah yang penting lo udah berusaha,dan udah memberi yang terbaik, sekarang biarkan Tuhan yang bekerja, lo udah melakukan tugas lo, serahin semuanya pada TUhan, tuhan itu selalu punya rencana", "lagian kamu kan bekerja sambil berdoa, so nggak akan ada yang mustahil bagi Tuhan, believed it". aku memang bersyukur karena ada k'devi yang selalu bisa tolong n ngasih aku nasehat. sedikit demi sedikit akupun bisa normal kembali n just thing done is done, trust that u always get the best, pasti ada manfaat dari setiap pengelaman, harapan ga akan pernah sia2 so jangan pernah berhenti berharap.
No comments:
Post a Comment