Tuesday, April 15, 2008

Cambodian Visit bandung

Today i wanna share about our meeting last nigth in Wisma Navigator. Kemaren Nav kedatangan tamu dari Kamboja (they said that 'cambodian') yang jumlahnya 9 orang. Acara dimulai jam 6 sore n gue uda janjian mau ikutan ama anak2 nav UNPAR. Ada rini, firmanto, n berry. Janjian ketemu di s.dago tadinya seh mau pergi sendiri, eh ternyata firmanto bawa mobil, ya udah deh ketemu jadinya, n brangkat bareng2. Nyampe disana sebenarnya kita telat, hehhe..kirain acaranya bakal ngaret, ternyata nggak. Seperti biasa kami di wisma n ngadain acara. Pertama2 ada kesaksian dari bang Mangatur(kalo ga salah). Terus dilanjutkan kembali oleh kesaksian mas Agung, yah kesaksian di harapkan seh bisa b.inggris makanya anak2 muda ga ada yang kasih kesaksian. Sehabis itu giliran orang kambojanya yang presentasi, menceritakan bagaimana kehidupan mereka disana. Ternyata menjadi orang kristen disana bukan suatu hal yang gampang. Di kamboja masih ada semacam rezim(perang) gitu. Dan menurut cerita yang gue dengar, ini adalah rezim ke 4 dan sampai hari ini masih berlanjut. Di kamboja umumnya orang beragama Budhis, yang kristen hanya 1%. bisa di bilang hampir semua orang2 di kamboja mempunyai kekuatan (semacam hal gaib gitu yang mereka dapatkan dari dewa mereka). Yang aku lihat, n dengarkan dari presentasi mereka adalah, tempat2 yang mereka tunjukkan itu sangat memprihatinkan, lebih memprihatinkan dari desa aku. Mereka kebanyakan hidup di rumah yang bertangga (rumah panggung), untuk menghindari banjir, n sisanya bagian bawah menjadi tempatnya sapi. Aku ga tau apa memang begitu kehidupan disana ato emang itu hanya karena desanya aja. O iya sebelumnya mereka ini adalah orang Cambodia yang bersuku KHMEER. Dan bahasa Khmeer juga. Yang paling membuat aku merasa tersentuh adalah, the testimony of lady's i don't sure about her name. Dia kasih kesaksiannya bagaimana dia bisa menjadi seseorang yang percaya Tuhan, gimana sikap orangtuannya. Padahal orang tuanya adalah penganut Budha yang setia. Bahkan ayahnya sering menjalani ritual semacam bertapa gitu untuk mendapatkan kekayaan dari dewanya. Dan itu berhasil, disana mereka tidak segan2 membunuh orang2 yang berpaling dari Budhis. Tapi aku ga tau gimana caranya cewek ini bisa lepas dari orangtuanya. Now forget about their testimony, coz i doubt if i wrong.

Gue sekarang mau cerita setelah acara selesai, n mengadakan ramah-tamah. Kami sengaja berbaur dengan orang2 Cambodia n talk with them. Seperti biasa perkenalan dulu, n kemudian nanya ini, itu, pendidikan, keluarga, n lain2. Sampai aku ama firmanto duduk bareng seung Hyeang (baca se yea') yang artinya nenek hyeang.si nenek ini ga bisa bahasa Inggris, tapi kami sangat exited untuk mengenalnya n tertawa bareng sama dia, akhirnya teman gue datang satu lagi jadilah kami bertiga. Kami berbicara dengan nenek ini seolah kami ngerti; mungkin ada baiknya gue kasih tau :
manto : kalo bahasa cambodiannya duduk gimana
(kami bertiga mempraktekkan duduk, n berdiri. Soalnya si nenek ga bisa b.inggris jadi pake pantomim)
nenek : chaous (dibaca chao')
artinya (duduk)
manto : kalo ngantuk?
Kita mempraktekkan gimana kalo tidur, terus mata di melek2in sumpah ini luchu banget
si nenek ga gerti apa yang kami maksudkan. Akhirnya gue bilang
mida: what do u said in cambodian about “sleep?”
nenek :---
lupa euy apa namanya abisnya susah banget (si nenek ngerti tapi dia cuman nangkap sleepnya doank)

dan masih banyak lagi percakapan kami yang lainnya. Mpe semua orang pada tertawa ngeliatin kami, abisnya kami berempat heboh sendiri dengan kata2 si nenek padahal kami juga ga ngerti. Luchunya waktu si ibu susi memceritakan percakapan kami.
Ibu susi : saya heran sama kalian, kalian kan ga ngerti apa yang nenek itu bilang tapi kid bisa nyembung yah keawa2nya. Hebat kalian
bertiga: kan pake bahasa kasih
ibu susi; tadi si nenek bilang ; “saya ini orang yang bodod, saya ga bisa bahasa inggris sama indonesia”
terus katanya kami jawab : ga apa2(nevermind).
Aku juga mengucapkan salam in Cambodian ama the lady's yang ngasih testimonyp;
mida : hi..how r u,nice to see u here. My name is mida, n u?
Lady's : bla—bla
mida; oh..i like ur tetimony, it's really touching my heart. Thanks for ur testimony
lady's : thanks for u too, yeah that great..nice too
mida: how long u've been prepared for coming here
lady's ; 8 yeasr..
wow..
n bla...bla masih banyak hal yang kita obrolin, n kebetulan yang ini lebih baik englishnya daripada temannya2 yang lain
hahahha padahal kami sama sekali ga tau apa yang kami ketawakan. Kami hanya pura2 ngerti soalnya si nenek ini luchu banget. Dia juga minta kami nulis nama kamu di bukunya, n bakal di doakan sama dia. Wah gile tuh nenek baik banget. Yah udahan deh..salam perpisahan : aku meluk si nenek n dia juga meluk aku erat banget, n bahagia banget rasanya. N bahagia juga karena aku mulai menunjukkan keberanian speak in english. Ztumisu (salam), ztumittblir(selamat tinggal), lihai(bye-bye). Gue cuman nulis cara ngomongnya yang gue tangkap, tapi begitulah yang kami ucapkan, ga tau bener apa nggak penulisannya. Hehhe..susah euy ngomongnya sampai mulut rasanya penuh gitu. This is the big happiness, even today i feel so tired. Penyakit aku menjadi2, n aku semakin membencinya.

No comments: