You start off seeing the world as it's given to you. Then, you see the world as something you have to struggle for, struggle in. You realize it is only hope that can keep you holding on, only the power of your fight to have a tomorrow. Now how do you see the world? Every present day is a fight you have already won
Wednesday, March 05, 2008
माय Prenz
Ga kerasa, baru aja kemarena rasanya gue ngerayain tahun baru, namun sekarang udah bulan maret aja. Dan saatnya gue udah mulau UTS..damn..serasa emang dikejar2 oleh sesuatu yang ga jelas. Gue ngebandingin teman gue yang di Univ Dharma Agung Medan, mereka saat ini masih UAS. Sedangakan kami udah UTS lagi. Dan setiap ornag yang bukan anak unpar pasti juga menanyakan hal yang sama “uda UTS lagi??” lagi??? itu suatu konotasi yang mengejek..yang bisa dibilang serasa bosen. Ada enaknya ada nggaknya. Enaknya paling gue bisa lebih menghargai waktu, krn emang peraturan di UNPAR itu serba cepat. Ga enaknya..kita serasa dikejar2 oleh sesuatu yang menyebabkan kita seolah2 ga bisa bernafas. Belum selesai ini, yang itu udah datang lagi. Ada lagi perraturan di kampus gue yang menyiksa. Sekarang masalah duit sudah sangat kejam. Yah itulah yang aku pikirkan. Telat bayar sehari ajah denda 50ribu. Bayangin betapa kayannya anak2 unpar. Gue bukan mau ngejelekin kampus gue. Intinya gue senang berada di kampus dan menuntut ilmu di kampus yang udah terkenal reputasinya.
Satu hal yang turut juga menyakitnkan bagi aku..mungkin juga bagi teman yang lain juga. Ada seorang temanku yang paling pinter di kelas namanya andre. Dia rajin, rajin juga ngajarin, nggak sombong. Pokoknya dia tuh hebat, n gue selalu salut dengan sikap rendah hatinya dia. Sekalipun dia pintar tapi dia ga pernah sombong, bahkan dia mau datang kekampus hanya untuk ngajarin gue, juga teman2 yang lain. Mana pernah ceritanya gue menemukan teman seperti itu sepanjang sejarah gue mengenyam pendidikan. Tapi satu hal ini membuat aku bener2 kasihan sama dia. Rasanya ada ketidakadilan dalam fakultas atu keuangan kami. Si Andre masuk jurusan kami dengan beasiswa n PMDK. Dan dia itu adalah orang yan paling pinter dikelas kami. Dia juga masuk ke kampus gue dengan harapan dia akan selalu ngedapetin beasisiwa. Tapi aneh..setiap semester beasiswannya berkurang terus. Dan yang terakhir ini, dia cuman dapat 10 sks. Artinya dia harus bayar 3.8jt. Awalnya gue pikir itu bukan suatu masalah buat dia, karena selama ini gue liat dia cukup tepat waktu kod kalo bayr. Dibanding gue, tapi kali ini ceritanya lain..waktu gue ngasih tau pengumuman beasiswa ke dia..terus dia bilang “gile duit darimana gue? ” taulah ndre “gue juga bingung ndre karena gue ga punya duit sebanyak itu, nyokap bokap gue jungkir balik kemana nyarinya” kata gue. Setelah itu tiba2 dosen masuk n gue perhatikan sepanjang kuliah dia diam, ga pernah bisa ngejawab pertanyaan dosen. Pokoknya dia kayak orang bodoh. Ternyata bukan hanya gue yang memperhatikan perubahan sikapnya dia. Kebetulan sore itu kami mau ada acara TA di villa, disitu kami cerita perubahan sikapnya andre. Dan satu hal lagi..dia juga memutuskan untuk ga ikut TA. Rasanya ga lucu, dan ga seru kalo ga ada andre. Tapi mau gimana lagi udah keputusannya dia. Yo wissslah. Tapi bukan itu yang penting sekarang.
Menurut gue itu suatu ketidakadilan bagi dia, knp? Bandingkan dengan teman gue namanya “nanat” dia bisa dapat beasiswa gede banget 3jt lebih. Bayangin coba, nanat yang ga ada apa2nya, dia ga pernah membuat bangga fakultas, ga pernah membuat sesuatu yang berjasa, bahkan nilainya juga bagusan nilai gue. Sedangkan andre yang Ipnya selalu cumlaude. Sungguh ga adil. Ga adil buat andre. Kalo dilihat dari status orangtua juga, andre tuh jauh lebih kasihan, dia tuh punya mama yang cuman jualah keripik di lampung, sedangakan bokapnya sakit struk. Dia juga ga punya siapa2 yang bisa bantu dia, bahkan uang bulanan dia juga nyari sendiri. Dan inilah akibatnya sekarang, andre terancam ga bisa ikut ujian, dia terancam uang kuliah...apa yang harus kami lakukan selaku temannya. Sebenarnya kami juga punya rencana buat ngomong ma jurusan, tapi andrenya takut marah sama kami, soalnya andre juga bukan orang yang terbuka. Padahal ujian udah dimulai besok. Kasihan andre. Tapi dalam hal ini aku ga menyalahkan nanat, aku menyalahkan dekan yang sok, ga ada perhatiannya sama sekali, ga tau siapa yang bener2 butuh. Gue benci sama dia, benci karena ketidak adilannya dia. Dan aku juga heran knp nanat bisa dapat beasiswa yang sangat tinggi?? ga habis pikir gue. Gue ga mikirin diri gue sekarang, aku bersyukur karena nasibku bisa bagus sekarang, aku juga pernah di posisi andre. Tapi aku ga mau itu terulang sama siapapun even me. aku bersyukur karena untuk semster ini aku masih bisa menyelesaikan pembayaran uang kuliahku sekalipun dendanya sangat besar. dan itu aku tutupin sendiri. uang kuliahku aja 5.712.000 itu belum termasuk denda. tapi aku sungguh beryukur sekali karena banyak orang yang bisa ngebantu aku.
di foto ini andre orang yang paling tengah yang pake jaket
wish me luck in UTS ..semoga aku ga menyia2kan wakt dan kesempatan. aku harus bis amemberikan yang tebaik. cheers up...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment