Friday, June 30, 2006

Dua kepiting melawan dunia


Dua kepiting melawan dunia

“yang aku tau manusia nggak akan pernah bisa dewasa kalau selalu menimpakan kesalahan kepada orang lain”

Ini adalah satyu kutipan yang aku ambil dari buku ini dan bukan ini yang paling bikin aku berkesan melainkan setiap kata yang ada dalam buku itu rasanya mempunyai makna yang pasti berbeda buat setiap orang yang membacanya,bagi aku sendiri makna itu benar2 mengena , rasanya ceritanya gue banget gitu lho.
Tadinya aku nggak terlalu antusias untuk membaca buku ini,satu dan lain hal,penulis nya masih baru,dan yang paling lucu adalah novel ini sebagai novel perdananya.
Aku pikir isinya yah seperti biasa mengisahkan kisah cinta anak ABG yang dominant SMA,bahkan ampe halaman 100 aku juga masih berpikiran kalo ceritanya pasti cerita cinta. Gile endingnya ternyata susah untuk ditebak,aku pikir smuanya akan berakhir dengan ending yang yah seperti biasa teenlit Indonesia.
Yang bikin aku betah membaca nih buku adalah kata2nya yang mengandung makna yang sangat dalam,berkenan dengan psikologis manusia,yah emank pada kenyataanya begitulah manusia yang selalu pengen menonjol,dihargai oranglain,padahal tanpa kita bikinpun kita tuh udah dihargai,hal ini akan menyadarkan kita,bahwa emank kita itu diciptakan berbeda dan masing2 punya kelibihan. Aku ngerasa bukunya menceritakan diri aku sendiri,yeah something about me.

Buku ini bercerita tentang kehidupan dua anak gadis “itulah yang disebut dengan kepiting”mereka berdua punya masalah dengan diri mereka,Karen adalah orang yang nggak pedean dan selalu berusaha menciptakan kepopuleran diri,selalu memegannya ,dia ga mau kalo kepopuleran,kepandaiannya itu hilang. ADa Nadia yang sangat kuat seperti tato yang ada ditangannya “be strong ”sengaja dibuat oleh ibunya saat berada di prancis.
Nadia berasal dari keluarga yang broken home,ibunya menikah dengan bule dan ayahnya tetap tinggal di Jakarta. Karen merasa tersaingi oleh nadia,Karen merasa nadia terlalu banyak menyusahkan hidupnya , mengambil orang2 yang dia sayangi,sampai suatu saat dia sadar kalau apa yang selama ini dikatakan Nadia adalah benar.Nadia selalu memberi kata2 yang penuh kritikan pada Karen ,tapi Karen ga pernah bisa terima itu.
Hingga suatu saat Karen melihat Nadia dalam keadaan yang depresi berat,saat dia berkunjung kerumah Nadia karena kebetulan mereka tetangga.

Aku menggambarkan diri aku sebagai Karen,ga pernah puas,selalu merasa sebagai figuran. Seperti yang dia bilang “di dunia ini setiap orang punya peran,yaitu sebagai figuran dan pemeran utama,dan aku adalah pemeran utama itu”.
Sampai suatu saat Nadia menyadarkan bahwa Karen adalah pemeran utama, yang menjadi kesalahannya adalah dia ga pernah bisa bertahan,dia orang yang terlalu sombong karena menganggap diri pandai,dia ga mau jatuh,dia selalu ingin dihargai.

Yang bikin aku terklesan juga adalah istilah kepiting dan cacing yang penulis ciptakan benar2 bagus.
Dia bilang
“kepiting kepiting mengapa kamu selalu berjalan kesamping ,kamu takut berjalan kjedepan,kamu terlalu pasrah dengan keadaanmu,padahal kamu kan punya kelnihan,kamu punya kaki yang panjang,kamu akan kehilangan makannamu yang didepan”.yap begitulah kita yang terkadang selalu laruit dalam masalah,takut menhgadapi kenyataan dan terlalu pasrah dengan keadaan ,menerima keadaan begitu ajah,.

Istilah cacing
“cacing yang selalu kuat”
Suatu hari sicacing pergi keladang pak tani
Disana ia menari-nari,berteman dengan bu tanah dan tuan padi
Kata mereka kau berharga sekali
Kau membuat kami jadi berarti

Sicacing senang,merasa tenang
Dirinya dibutuhkan,dirinya tak dibuang
Sampai suatu ketika musim kemarau datang
Padi dan tanah butuh air di lading

Sicacing dilupakan,ia kembali sendirian
Air lebih diperhatikan,ia tak dibutuhkan

Tapi cacing selalu kuat
Cacing,cacing yang kuat,cacing tidak bersedih
Karena cacing selalu kuat.
Lalu sicacing perghi dari lading pak tani
Kesawah ia datang
Menari bersama belalng,sampai keluarga belalang pergi
Kembali ia sendirian
Walau tidak dibutuhkan,walau tidak diperlukan
Tapi ia harus kuat

Ini hanya sepenggal tentang cacing,dia bilang cacing mahluk yang kuat,”meskipun dia dipotong ,namun dia tetap bertahan hidup”.
Banyak segi psikologis yang boleh kita petik dari setiap kata2nya.
Buku ini mengajarkan aku tentang
Bagaimana nutk bisa mempertahankan diri
Bertahan walau apapun tantangannya,dan tetap kuat
Memandang hidup bukan sebagai beban,tapi sesuatu keistimwaan
Bersikap dewasa terhadap diri sendiri
Menyelesaikan masalah sendiri,dan jangan tergantung pada orang lain
Mencari sahabat sejati,dalam suka maupun duka
Lakukan hal yang kamu suka,jangan mau meniru orang lain,atau be ur self
Cari pengalaman.sii waktumu dengan baik,jangan pernah menyia-nyiakan hidup terlebih waktu yang kita punya

No comments: